Rabu, 12 Maret 2014


PERANAN ROH KUDUS DALAM KONTEKS KESELAMATAN

 

Pendahuluan

Peranan Roh dalam kehidupan manusia memiliki latar belakang dari kegagalan  manusia melakukan perintah Allah. Manusia pertama yaitu Adam dan Hawa pada awalnya diciptakan serupa dan segambar dengan Allah, dan mereka diberikan Roh kehidupan sehingga manusia itu hidup. Ketika manusia gagal untuk menuruti kehendak Allah maka saat itu juga ia harus menerima konskwensi logis dari pelanggaran terhadap perjanjian Allah. Artinya bahwa manusia bukan hanya sekedar kehilangan berkat ketaatan yaitu berkuasa atas bumi dan seluruh isinya tetapi juga kehilangan kesempatan di dalam kehidupan kekal. Keselamamatan yang terhilang itu mencakup hal – hal yang bersifat fisik dan roh. Itulah sebabya manusia kehilangan kendali atas kehidupan dan cenderung menuruti keinginannya yang berdosa di dalam mencapai tujuan hidupnya (Kej. 1: 27;  2: 7; 2: 17; 3: 17, Kej. 6: 3,5 ). Peranan Roh Kudus dapat dilihat dari hakikat Roh dan manifestasiNya untuk mewujudkan keselamatan, atau Allah memberikan  kembali RohNya di dalam kehidupan manusia. Sekalipun Roh Kudus di dalam kehidupan manusia pertama dan kemudian setelah kejatuhan, tidak lagi mengidentifikasikasi kemanusiaan yang sama. Karena lebih menekankan pada muatan penyelamatan manusia dari dosa, berbeda dengan sebelumnya manusia hanya dituntut untuk taat pada perintah Allah tanpa adanya natur dosa yang membebani. Kemanusiaan Adam diciptakan dan dibentuk dalam kesempurnaan,  berbeda dengan manusia sesudahnya yang sudah dikandung dan dilahirkan didalam dosa (Kej. 1:31; ). Di dalam memberi pengertian tentang peranan Roh Kudus maka selayaknya dipandang dalam persfektif penyelamatan Allah di dalam Yesus Kristus.

 

A.    Penyertaaan Allah bagi Orang Percaya

Roh Kudus di dalam kehidupan manusia adalah sehakekat Roh Allah, Roh Kristus, Roh, Roh Kudus yang menekankan pada aktivasi  Roh yang memberikan kehidupan. Roh Kudus atau parakletos sebagai penolong mengidentifikasi pribadi Roh Kudus atau suatu pribadi yang lain dari Allah yang berfungsi sebagai penolong bagi orang percaya. Penolong atau pribadi yang lain memberikan pemisahan yang jelas antara Roh Kudus dalam status keAllahanNya dengan roh manusia, serta jiwa dan seluruh aspek yang terkandung di dalamnya sebagai mahluk ciptaan.  Roh secara absolut yang menunjuk kepada Allah yang adalah Roh, baik di dalam Yesus ( Allah yang menjelma menjadi manusia) maupun di dalam kehidupan orang percaya. Jadi Sekalipun Ia berada di dalam diri manusia tetapi tidak identik dengan manusia itu sendiri atau dengan kata lain Allah bukanlah manusia demikian juga sebaliknya. Tetapi hal itu tidaklah mempengaruhi hakekat Allah di dalam Roh Kudus sekalipun dimaksudkan untuk menuntun dan memimpin manusia yang masih memiliki kehendak dan keinginan. Roh Kudus tidak mengambil alih atau mengendalikan dengan cara memaksa, sehingga ia dapat dipadamkan didukakan atau bahkan dihujat. Roh Kudus bekerjasama dan dapat mengendalikan sepenuhnya jika orang percaya memiliki ketaatan dan penyerahan secara total kepada kehendak Allah. Jadi Roh Kudus adalah suatu pribadi yang lain dari Allah yang berfungsi sebagai penolong yang mendiami kehidupan manusia untuk melakukan kehendak Allah. Di dalam hal inilah penyertaan Allah di dalam kehidupan orang oercaya digenapi oleh Roh Kudus (Matius 28: 20).

B.     Baptisan Roh Kudus

Roh Kudus sebagai wujud dari penyertaan Allah didalam kehidupan orang percaya dan pemeliharaannya terhadap dunia dan berperan sebagai penolong yang memampukan manusia untuk melakukan kehendakNya (band. Matius 28: 20b). Sebagai jaminan  agar keselamatan yang diperoleh di dalam Yesus Kristus tetap terpelihara. Mengapa hal ini terjadi adalah disebabkan bahwa berdiamnya kembali Roh Kudus di dalam kehidupan manusia memiliki landasan untuk menyatakan karya keselamatan yang telah diperoleh melalui iman percaya kepada Yesus Kristus. Itulah sebabnya orang percaya sekalipun sudah menerima baptisan air sebagai tanda pertobatan tetapi untuk mencapai kehidupan Roh hanya akan mungkin oleh Baptisan Roh Kudus (Mat. 3: 11). Bahkan Yesus yang adalah Allah yang menjelma menjadi manusia diurapi oleh Roh Kudus (Mat. 3:17). Apakah ketuhanan Kristus berbeda kalau seandainya tidak dipenuhi oleh Roh Kudus? Tujuannya bukan untuk membandingkan melainkan kehadiran Roh Kudus adalah bagian dari perananNya sebagai penolong di dalam Tuhan yang menjadi manusia.   Didalam menanggapi hal ini, orang Kristen memiliki pandangan yang berbeda – beda. Alkitab menegaskan manusia diselamatkan oleh iman, sehingga kepercayaan pada Yesus, dijadikan sebagai tolok ukur apakah seseorang telah selamat atau tidak selamat. Untuk diselamatkan dan memperoleh hidup yang kekal tidak ada jalan lain kecuali dengan percaya pada Yesus dengan bukti telah dibaptiskan dengan air di dalam nama Tuhan Yesus. Agar keselamatan yang telah diberikan dapat tetap terjaga dan terpelihara sempurna sampai kepada kekekalan Roh Kudus hadir untuk menolong orang percaya.  Persoalannya adalah jika hanya pada tahap percaya Alkitab menegaskan bahwa Iblis pun percaya dan mereka gemetar (Yak. 2: 19). Tetapi Baptisan Roh Kudus bukanlah sebuah tanda pertobatan atau mengidentifikasi seseorang telah diselamatkan melainkan memampukan atau memberi kekuatan atau kuasa bagi orang percaya mencapai tujuan dan rancangan Allah sejak kekekalan dan sampai kekekalan.

C.    Dipenuhi Oleh Roh Kudus

Kepenuhan Roh Kudus yang terjadi di dalam kehidupan orang percaya ditandai dengan karunia Roh Kudus dan Buah Roh Kudus. Kedua hal ini berkaitan secara langsung dengan proses kedewasaan orang percaya untuk mencapai ketaatan penuh kepada kehendak Allah. Yaitu apakah seseorang telah menjadi pelaku Firman Tuhan dan hidup dalam iman serta dan hidup yang dipenuhi dengan kuasa melalui tanda – tanda heran dan mujizat yang dikerjakan oleh Roh Kudus (band. Mark. 16: 17 – 18).  Tidak dimaksudkan sebagai tanda apakah seseorang sudah diselamatkan atau tidak diselamatkan tetapi kepenuhan Roh Kudus adalah proses lanjutan dimana orang – orang yang lahir baru dibentuk untuk memiliki jati diri yang menunjukkan identitas sebagai anak – anak Allah. Di dalam kepenuhan Roh Kudus orang percaya mengalami kehidupan rohani yang dibuktikan dengan kemauan untuk  menyalibkan keinginan daging dan memikul salib. Karena tujuan dari suatu kepenuhan bukan pada suatu unsur hirarki atau menduduki posisi kekuasaan tertentu untuk menyamai Allah melainkan mencapai keserupaan di dalam Yesus Kristus. Jadi jaminan kepenuhan  Roh Kudus adalah memberikan kemenangan bagi orang percaya  terhadap dosa sehingga  rancangan keselamatan di dalam Yesus Kristus, tidak dapat digagalkan oleh dosa.

D.    Karya Roh Kudus

Karya Roh Kudus tentu saja menimbulkan dinamika kehidupan orang percaya yang akan membedakan antara orang percaya dan tidak percaya bahkan perbandingan pertumbuhan dan kedewasaan seseorang di dalam Kristus. Roh Kudus dalam hakekat kekudusanNya tentu akan membangun sebuah kehidupan yang terpisah dari sifat – sifat duniawi (Roma 15:16; Tit. 3:5). Karena karya Roh Kudus adalah bagian dari keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus maka orang percaya akan digerakkan oleh kehidupan roh (1 Kor. 6: 19).  Mendudukkan dan menempatkan posisi orang percaya sebagai garam dan terang dunia melalui kesaksian dan pemberitaan kabar baik yang menyelamatkan (KPR 1: 8). Orang percaya tidak lagi dikuasai oleh sasaran dan keinginan duniawi tetapi pada tujuan yang kekal sesuai dengan rencana Allah untuk menyelamatkan jiwa – jiwa bagi Kerajaan Allah (1 Ptr1: 12; KPR 4: 31). Manusia di dalam Roh Kudus menunjukkan manifestasi Kerajaan Allah di dalam damai sejahtera dan sukacita oleh penghiburan Roh Kudus (KPR 13:52; Roma 15: 13). Serta hidup kudus dan tidak bercela sampai kedatangan Yesus yang kedua kali untuk menjemput saleh – salehNya. Hidup kudus adalah karakter dan sifat – sifat dari pribadi Allah yang sempurna dan tanpa dosa. Karya Roh Kudus merupakan jaminan bahwa orang – orang percaya dapat mencapai standard yang ditetapkan untuk serupa dan segambar dengan  Allah, baik di dalam kehidupan masa kini dan masa yang akan datang di dalam kekekalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar